Senin, 24 September 2012

Di dalam dinding hati ku telah q ukir satu nama yg akan sllu q indahkan. .
Dan takan prnah redup lentera cinta q menerangi ruang di hati mu. .
Kerinduan ini kan q bwa dalam stiap mimpi q yg takan nyata. .
Perasaan cinta ini tak bsa di bhongi lagi. .

:

Perasaan hati memang tk bsa di tTpi,wlawpun cinta q tak bsa memiliki ku harap dzana terdapat kasiH yg abadi. .
Namun getir rasa ini gelisah,sllu terdiam dlam sembilu. .
?Ku ingin kaw mengrti ku masiH dzni hanya menanti satu hati yg tak pernah teringkari. .

alam


Rinduku terpahat dalam batu
suaraku mengalir bersama air
bertebaran menjadi bunga-bunga keabadian.

Aku patrikan diriku pada alam
cinta,tembang,lara,berlagu di pucuk cemara
angin semilir padamkan gelora.

Aku tak,kaupun tak,kita tak paham
bagaimana laut dengan cintanya
mematrikan diri pada tebing terjal.

Aku ingin belah sepi
tatkala bulan bersemi
tapi kemana kan kupautkan rindu
ketika air tak lagi bergemericik jernih.

Kepada alam jiwaku bermalam

Rindu pantai pada desiran ombak

Sering aku berdiri di sini
melihat awan merah
menyapa senja di kaki langit
setia kasih pantai pada ombak.

Sering aku terlihat kemesraan
keakraban pantai dan ombak
Ah, aku jadi cemburu
betapa ia amat menyeksakan
dan menyakitkan kalbuku.

Aku tahu ombak dan pantai
senada seirama sehati sejiwa
pantai tak pernah mungkir
pada setiap kehadiran ombaknya
pantai juga sering terlena
ke hujung noktah penantiannya.

Aku faham eratnya ikatan hati
ombak sering berkunjung
pantai menunggu penuh rindu

fahamlah aku kini
arti kesetiaan dan kasih sayang
mungkin aku yang tidak mengerti
antara realiti lumrah alam ini
kerana aku tinggal di sini
menjadi penyaksi yang tak diundang
setelah ditinggalkan.

Aku seperti pantai
rindu pada desiran ombak…

haru

Ijabku diujung senja, tak henti mengalir bagai bulir pasir-pasir sahara menuju pusara… sementara embun-embun penuh durja menetes menghilang tak berbayang…
Disini, saat ini menengadah leherku kelautan diatas
Berharap Sang Penguasa Alam Semesta turunkan cahya senja nan elok
Namun angkuhnya hawa panas menutupi cahyanya, sementara pasir-pasir sahara mengalun melodi kesunyian duniawi
Langkahku tak henti menggerus kerikil, menapak terjalnya batu-batu panas
Fatamorgana bagaikan cermin nan elok rupawan namun hanya sebuah tipuan
Hingga akhirnya dibalik sorot tajam surga duniawi
Sepasang mata elok melumpuhkan pijakan kaki lumpuhku yang pekat hitam
Mata yang mampu menjadi lentera kala jalanku penuh kegelapan, cahyanya bagai senja-senja merah jingga
Itulah matamu melumpuhkan gelap hatiku, terangkan gerik langkahku

Sabtu, 22 September 2012

Bunga Sakura Di Atas Kemarau







Kemarau
Kau telah buat semuanya kering tak berbentuk
Membunuh hati yang tenang…
Kemarau..

Kini bunga jadi kering karena kau..
Membuat luka yang tak pernah hilang
Tapi di balik bukit keputusasaan
Sakura mekar dengan indah,membawa cahaya hati
Dan menjadi semangat jiwa yang gersang

Sakura..
Siapakah kau..yang mampu tegar di tengah kemarau?
Yang sudah menumbuhkan mawar hati yang putus asa.

Sakura…
Siapapun kau adanya..dimanapun kau berada
Akan ku jaga kau dengan hati yang sederhana
Karena kau adalah anugerah terindah ku.

Senja Yang Indah

Saat matahari mulai terbenam
Aku melihatmu tersenyum di sampingku
Aku tak berkedip menatap matamu
Bagiku, matamu begitu sempurna
Hari itu
Aku merasakan denyut nadimu
Detakan keras jantungmu
Harum nafasmu
Juga hangat cintamu
Kini tentangmu kujadikan crita sebelum tertidur
Ku jadikan bayang kerinduan sebelum terlelap
Dan Ku jadikan Pelabuhan di alam mimpi
Jiwa ini, Hati ini, Hidup ini begitu merindukanmu
Engkau adalah kisah terindahku
SELEMBAR PUISI UNTUK KEKASIH

Terpaku dalam kegundahan hati
Terasa tak dapat ku lawan dengan jari-jari
Tiada lagi tempat hari yang terasa ada
Hanya lelah
Lelah yang ku rasa……………

Andaikan waktu itu tak terjadi
Mungkin hatiku takan remuk seperti ini
Langkahku terhenti dalam kelamnya malam
Mataku terhalang jurang yang dalam
Pendengaranku sayup-sayup tak menentu
Hatiku terombang ambing dalam ombak kemarahan
Ragaku tak berkuasa untuk berfungsi
Mungkin tiada lagi yang dapat terjadi saat ini
Semangatku lemah hatiku susah
Teringat malam itu yang menyakitkan
Inikah kehidupan?

Kurasa semua bukan seperti ini
Mungkin masih ada titik terang
Yang akan menyinari kegelapan hati
Memberi pujian untuk diri sendiri
Meredamkan semua yang ada saat ini
Hingga aku dapat kembali ke kehidupan yang indah ini